Senin, 27 Juli 2009

NAPAK TILAS WISATA ALAM DAN BUDAYA LINTAS PULAU OLEH WAPALHI JEPARA

NAPAK TILAS LINTAS PULAU
“PULAU KARIMUNJAWA”
ORGANISASI PECINTA ALAM SE-JATENG

WAHANA PECINTA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP INISNU
(WAPALHI) JEPARA

“Napak Tilas Wisata Alam dan Budaya Kepulauan Karimunjawa Sebagai Wujud Pelestarian Cagar Budaya


Organisasi pecinta alam adalah sebuah organisasi yang merupakan sebuah bentuk semangat jiwa nasionalisme dan semangat perjuangan dikalangan pemuda untuk membantu negara dalam membangun dan ikut serta dalam melestarikan alam dan budaya serta menjaga apa saja yang kini dimiliki oleh Negara. Namun demikian kata-kata yang hanya terucap tidak ada artinya tanpa jiwa nasionalisme dan perbuatan yang nyata. Demikian pemahaman yang hendak terus dibangun oleh WAPALHI sebagai Wahana Pecinta Alam yang berkiprah di Jepara.
Pulau Karimunjawa adalah sebagai salah satu pulau yang dimiliki Indonesia juga Kota Jepara perlu terus didukung dengan berbagai sarana dan objek wisata lain yang akan lebih menambah daya tarik wisata baik yang berupa alam maupun yang bersifat sejarah. Oleh karena itu kegiatan Napak Tilas yang akan dilaksanakan ini bersifat multi guna karena manfaatnya sangat luas yaitu untuk kepentingan pembangunan daerah, regional bahkan nasional serta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Kegiatan ini cukup strategis dan bersifat multistaekholder karena akan melibatkan berbagai pihak termasuk masyarakat setempat.

Napak Tilas Lintas Pulau diadakan dengan dilatarbelakangi oleh :
  • Melihat potensi wisata dan budaya Jawa Tengah yang cukup kaya, yang amat disayangkan jika tidak dieksplor secara maksimal oleh para khalayak umum, terutama oleh para mahasiswa dan pelajar.

  • Melihat potensi dari keilmuan Sejarah, yang amat disayangkan jika tidak di praktekkan secara langsung ke lapangan, dan mencoba mengaktualisasikan Ilmu Sejarah ke dalam lapangan kerja yang sesungguhnya, yaitu Napak Tilas Wisata Alam dan Budaya melalui event – event dan Tour kepulau-pulau yang ada di karimunjawa serta jalan – jalan ke tempat – tempat dan peninggalan sejarah.

Disini WAPALHI adalah salah satu penggerak dan juga pelaku di bidang kealaman. Tiga belas tahun sudah WAPALHI berkiprah di bidang kealaman dan selama tiga belas tahun juga WAPALHI mempunyai berbagai macam program kerja/prestasi yang sudah diakui masyarakat maupun pemerintah setempat. Selama ini WAPALHI lebih sering berkiprah dibidang kealaman dan juga dibidang sosial.


Salah satu aspek penting dalam pengembangan pariwisata adalah media promosi. Dalam hal ini diharapkan berbagai pihak akan mendukung kegiatan ini sehingga dapat terlaksana secara baik sesuai rencana. Kegiatan Napak Tilas direncanakan dua tahap, dimana tahap pertama ini lebih bersifat observasi awal dengan mengumpulkan berbagai data base seperti sosial, ekonomi, budaya, biofisik wilayah, geografi dan perhubungan/akses lokasi. Dengan tersedianya data serta informasi yang lengkap dan akurat maka dapat diorganisir peserta yang lebih banyak dalam napak tilas sebagai media promosi serta memperkenalkan budaya dalam menjaga apa saja yang kini dimiliki oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Masyarakat Pedesaan, Masyarakat Kota, Pengusaha, Guru, Tokoh Masyarakat, Pegawai Negri Sipil, Mahasiswa, Pelajar, PEMDA maupun PEMPROF dan Penduduk Indonesia perlu kiranya menumbuhkan kesadaran untuk mempertahankan budaya dan kekayaan Indonesia, maka mereka tidak alasan untuk berpangku tangan.

WAKTU DAN TEMPAT

Pelaksanaan Napak Tilas Lintas Pulau dilaksanakan secara marathon , Bermalam dibeberapa lokasi dan di setiap lokasi berbeda kegiatan.

Adapun pelaksanaan kegiatan akan di laksanakan pada:
Hari : Sabtu - Rabu
Tanggal : 8 – 13 Agustus 2009
Waktu : Pukul 07.00 WIB - selesai
Tempat : Kampus INISNU
Pulau karimunjawa
Pulau Kemujan
Pulau Tengah

PESERTA NAPAK TILAS LINTAS PULAU KARIMUNJAWA

  1. Napak Tilas dan Wisata Lintas Pulau
    Peserta Napak Tilas Lintas Pulau Karimunjawa Diikuti Oleh Organisasi Pecinta Alam, Mahasiswa Pecinta Alam Se Jawa Tengah Dan Pecinta Alam Pelajar Se Jepara.

  2. Sosialisasi “Kenakalan & Kehidupan Remaja”
    Peserta Sosialisasi Diikuti Oleh Peserta Napak Tilas, Pelajar SMA Dan MA Yang Ada Di Karimunjawa.

  3. Baksos Dan Penghijauan “ Penanaman 500 Pohon Mangga”

  4. Pentas seni Budaya "Budaya Masyarakat Kemojan dan Suku Bugis" Tari Kuda Lumping, Reok klasik dan Barongan.dan Pecak Silat Bugis
  5. Pelepasan Satwa "sebagai Wujud Pengembalian Ekosistem maka dalam Napak Tilas Wisata dan Budaya oleh WAPALHI INISNU Jepara Mengadakan Pelepasan Bibit Penyu (Tukik) di Pulau Tengah.
  6. Wisata Religi

BENTUK KEGIATAN
Jenis Kegiatan

  • Napak Tilas
    Pelaksanaan Napak Tilas Lintas Pulau dilaksanakan secara marathon , ngecamp dibeberapa lokasi dan di setiap lokasi berbeda kegiatan.
  • Sosialisasi “Kenakalan & Kehidupan Remaja”
    Kegiatan ini didalamnya nanti dibahas mengenai “Kenakalan & Kehidupan Remaja” dan kegiatan ini seperti seminar.
  • Penghijauan
    Baksos Dan Penghijauan “ Penanaman 500 Pohon Mangga” Penanaman Bibit di lokasi
  • Pelepasan SatwaSebagai Wujud Pengembalian Ekosistem.

KETENTUAN LAIN

Peserta membawa peralatan pribadi
1 Alat Tulis 7 Membawa Dum /
2 Peralatan MCK Tenda (untuk 1 tim).
3 Peralatan Ibadah 8 Membawa peralatan
4 Obat Pribadi untuk menanam bibit.
5 Jaket 9 Membawa pakaian lapangan.
6 Membawa Senter

PENGHIJAUAN WAPALHI JEPARA

oleh. Abdurrohman/ Eka Bakti Girindra
PANITIA PELAKSANA PENGHIJAUAN LERENG MURIA IV,
SEMINAR KEALAMAN, KOMPETISI KARYA ILMIAH KEALAMAN,
LOMBA FRUSIKING, PEMUTARAN FILM DOKUMENTER DAN PENTAS MUSIK
W@HANA PECINTA ALAM DAN LINGKUNAGAN HIDUP INISNU
( W@PALHI ) JEPARA

I. LATAR BELAKANG
Pohon adalah kehidupan “cintai dan periharalah” ,
Salah satu bentuk adanya jiwa nasionalisme dapat kita wujudkan dalam bentuk semangat pelestarian lingkungtan dan semangat perjuangan dikalangan pemuda. Bila setiap orang memiliki kesadaran bahwa lingkungan sekitar merupakan bagian yang sangat penting dalam hidup, sangatlah indah dan sehat lingkungan kita. Namun demikian kata-kata yang hanya terucap tidak ada artinya tanpa jiwa nasionalisme dan perbuatan yang nyata. Demikian pemahaman yang hendak terus dibangun oleh W@PALHI sebagai Wahana Pecinta Alam yang berkiprah di Jepara.
Berbagai bencana yang melanda negara Indonesia adalah ulah dari manusia itu sendiri, namun manusia tiada menyadari hal itu, atau malah kita tau tapi dengan sengaja tetap melakukan kesalahan yang sangat fatal itu. Berbagai bencana yang terjadi adalah: Banjir bandang, Tanah longsor, Gempa bumi, Abrasi, dan bahkan bencana lain yang lebih besar yang sering kita lihat saat ini, semua itu adalah wujud dari ketidak seimbangan manusia dalam mengolah kekayaan alam yang dimilikinya.
Allah menciptakan alam semesta dan seluruh isinya untuk diberdayakan demi kemaslahatan semua makhluk, manusialah yang memotorinya. Kini manusia sering berbuat kesalahan dan memperlakukan hal yang tidak adil pada makhluk lain dan alam lingkungan untuk kepentingan hidupnya. Sering kali manusia merusak alam lingkungan yang sampai saat ini tak kunjung usai dan menyadari bahwa semua makhluk adalah ciptaan sang Khaliq. Pelestarian lingkungan hidup merupakan program yang sangat ditnggu-tunggu oleh masyarakat. Khususnya masyarakat jepara yang umumnya adalah daerah pegunungan. Sejak tahun 1997, yaitu mulai bergulir zaman krisis moneter yang ditandai dengan penebangan-penebangan hutan liar oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, karena hutan lindung yang menjadi sasaran utama telah habis, kejadian seperti ini ditambah sikap masyarakat desa yang memperluas areal untuk mendapatkan lahan pertanian yang sesuai dengan keinginanya. Pada tahun 2001 diperoleh data dari pemerintah mencapai 11,5 juta Ha, dan sekarang malah mencapai lebih dari 30-an juta Ha. Sangat memprihatinkan memang, hal itu masih saja dilakukan karena tuntutan hidup mereka yang sangat mendesak. Target mereka adalah tanah pegunungan, tanah perkebunan digarap untuk ditanami palawija, padi, dan tanaman pokok pertanian lainya.
Hutan lindung dan hutan masyarakat yang awal mula sebagai sumber mata air dan penopang bencana angin, tanah longsor, banjir-sudah berfungsi lagi.Saat ini bencana semakin marak dimana-mana, meskipun jepara belum merasakan dampak yang serius, maka hal ini perlu dicegah sebelum hal ini berakibat yang sangat fatal. Kondisi sekarang yang semakin parah, membuat semua pihak perlu ikut andil dalam hal usaha pelestarian lingkungan yaitu hutan lindung dan hutan masyarakat, semisal dalam penghijauan lereng muria IV yang diprogramkan setiap tahun oleh Wahana Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup INISNU (W@PALHI) Jepara.
Disamping itu perguruan tinggi adalah sebagai lembaga pendidikan di jenjang tertinggi dalam hierarki proses pendidikan formal, mempunyai tanggung jawab yang besar dalam menumbuh-dewasakan kadar intelektual, emosional dan spiritual para mahasiswa, bergumul dengan nilai-nilai kehidupan kemasyarakatan dan mengejar serta mendiseminasikan pengetahuan sebagai pengabdian bagi kemajuan masyarakat. Dalam upaya mewujudkan dan menginternalisasikan tanggung jawab tersebut, kiranya tidak cukup jika hanya mengandalkan ilmu-ilmu normatif dan teoritis yang didapatkan dari proses perkuliahan diruangan. Perlu adanya upaya praktis sebagai bekal pengalaman empiris mahasiswa sekaligus mewujudkan teori yang aplikatif dilapangan.
Masyarakat Pedesaan, Masyarakat Kota, Pengusaha, Guru, Tokoh Masyarakat, Pegawai Negri Sipil, Mahasiswa, Pelajar, PEMDA Jepara perlu kiranya menumbuhkan kesadaran untuk mempertahankan kelestarian alam daerah sendiri, maka mereka tidak alasan untuk berpangku tangan. Kebutuhan bahan baku MEUBLE sebagai industri dan merupakan identitas lapangan kerja masyarakat jepara akan mendapat kesulitan, jika tidak melaksanakan program penghijauan hutan selanjutnya.

DASAR HUKUM / LANDASAN KEGIATAN
Dalam rangka memberikan kepastian hukum dan legitimasi kegiatan, beberapa regulasi yang berlaku dan terkait dengan kegiatan kemahasiswaan dijadikan sebagai dasar hukum, yaitu:
1.Pancasila
2.UUD 1945
3.Kepmendikbud Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi
4.Keputusan Rektor No.08 tahun 1992 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan INISNU Jepara
5.Keputusan Rektor No.09 tahun 1992 tentang Pedoman Pelaksanaan Organisasi Kemahasiswaan INISNU Jepara
6.Undang-undang kemahasiswaan INISNU Jepara nomor 2 tahun 2006 tentang Garis-Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) Kemahasiswaan INISNU Jepara
7.AD/ART Wahana Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup INISNU (W@PALHI) Jepara.
8.Program kerja Wahana Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup INISNU Jepara (W@PALHI) Periode 2008-2009.
9.Rapat anggota Wahana Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup INISNU (W@PALHI) Jepara pada tanggal 26 November 2008.
10.Hasil rapat Kepanitiaan pada tanggal 02 Desember 2008.

NAMA DAN TEMA KEGIATAN
Kegiatan ini merupakan bentuk Realisasi Program Kerja Wahana Pecinta Alam dan lingkungan Hidup Inisnu ( W@PALHI ) Jepara Periode 2008-2009 dan Nama Kegiatan yang akan diselenggarakan adalah bernama “ Penghijauan Lereng Muria IV “ sebagai peran W@PALHI dalam pelestarian alam lingkungan dan menghijaukan Jepara dan dirangkai dengan beragam kegiatan. Adapun rangkaian kegiatan dalam Penghijauan IV tersebut adalah : Seminar Kealaman, Kompetisi karya Ilmiah Kealaman ( Lingkungan Hidup) Lomba Frusiking, Pemutaran Film Dokumenter dan analisis Film, Pentas Musik, Sosialisasi kepada Masarakat, dan pengajian.
Adapun yang menjadi tema kegiatan tersebut adalah: “Bukti Nyata Eksistensi Pecinta Alam Jawa Tengah Terhadap Isu lingkungan”.

MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud Kegiatan
1.Sebagai media koordinasi Pecinta Alam se-Jawa Tengah, Pecinta Alam Jepara, dan koordinasi dengan SMA se-Jepara .
2.Program kerja tahunan Wahana Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup Inisnu (W@PALHI) Jepara.
3.Sebagai media pembelajaran dalam berorganisasi kepecinta alaman dan sekaligus sebagai media untuk berproses bersama dalam kerangka pembentukan kader W@PALHI yang handal dan responsif terhadap problematika yang melingkupinya.

Tujuan Kegiatan
1.Konsisten dalam melestarikan lingkungan demi hidup yang berkualitas
2.Turut berperan dalam mencari persoalan-persoalan yang menimpa masyarakat Jepara.
3.Menjaga kebersihan lingkungan Jepara
4.Menanamkan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan demi generasi mendatang.
Menyatukan Langkah dan Membulatkan Tekad Demi Generasi mendatang Peduli Alam Semesta
Sebagai ajang refleksi peran mahasiswa dalam realitas kehidupan masyarakat Indonesia dengan segala dinamika kehidupan didalamnya.
Membentuk generasi yang handal, profesional dan dapat mengembangkan skill terhadap sumber daya manusia
Sebagai bentuk sosialisasi peran dan eksistensi kampus INISNU Jepara ( W@PALHI) serta realisasi program kerja W@PALHI.

WAKTU DAN TEMPAT
Penghijauan Lereng Muria IV dan serangkaian kegiatan yang ada didalamnya akan dilaksanakan pada tanggal 13-15 Maret 2009 bertempat di Kampus INISNU Jl Taman Siswa (Pekeng) Tahunan Jepara dan Desa Dudakawu kecamatan Kembang Kabupaten Jepara. Berbagai kegiatan yang terangkai dalam Penghijauan Lereng Muria IV tersebut dilaksanakan secara maraton selama 3 hari. Demi menciptakan keteraturan dan pelaksanaan kegiatan yang sistematis maka disusun time schedule kegiatan sebagaimana terlampir I.

Keterangan :
1.Pelaksanaan persentasi Kompetisi Karya Ilmiah Kealaman ( Lingkungan) pada hari ahad tanggal 8 Maret 2009.di Basecam W@PALHI Jepara.
2.Pelaksanaan siosialisasi linngkungan dan Pengajian Tgl 05 Maret 2008 di Desa Dudakawu.
3.Pelaksanaan Seminar, pemutaran film documenter serta analisis film dan Lomba Frusiking dilaksanakan di kampus INISNU pada Tgl 13-14 Maret 2008.
4.Adapun pelaksanaan penghijauan pada Tgl 15-15 Maret 2008 di Desa Dudakawu Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara.

DESKRIPSI KEGIATAN
1.Pengajian
Dalam proses kehidupan, manusia membutuhkan siraman rohani untuk membasahi hati dan jiwa yang telah kering oleh kehidupan modern yang serba materialis, hedonis dan profan. Siraman tersebut bisa berwujud forum keagamaan yang berisi petuah ataupun mauidzoh seperti pengajian, tentang keagamaan dan keimanan. Perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan mempunyai posisi yang sangat strategis dalam mentransformasikan nilai-nilai keagamaan dalam rangka membentuk watak dan perilaku yang santun, beradab dan beragama. W@PALHI INSNU Jepara mencoba memfasilitasi implementasi peran tersebut dengan menyelenggarakan Pengajian dan sosialisasi kepada masyarakat yang dilaksanakan dengan ketentuan sebangai berikut :
Hari, tanggal : Kamis, 05 Maret 2009
Waktu : 18.30 WIB -selesai
Tempat : Desa Dudakawu Kec. Kembang Kab. Jepara
Peserta : Anggota W@PALHI Jepara dan masyarakat Sekitar (Umum)
Tema : “Meningkatkan Iman dan Pengetahuan Sebagai Benteng Diri Dalam Kehidupan Modern”
Nara Sumber : Muhammad Abdul Wahab Al-Hafid S.Sos I.
(pengasuh pondok pesantren Darut Ta’lim Bangsri)
2.Seminar Kealaman
Disini peran mahasiswa pecinta alam sangat strategis karena didalamnya ada nilai-nilai ideal kemahasiswaan yang sanggup mencoba mengevaluasi kondisi-kondisi lingkungan akibat dari eksploitasi sumber daya alam yang ada sehingga akan menjadi sebuah gerakan yang utuh sebagai gerakan mencintai lingkungan dan kecenderungan merusak menjadi gerakan yang populis dalam berbagai kebijakan pengelolaan sumber daya alam yang seimbang antara eksploitasi dengan konservasi. Maka dengan Instrument tersebut W@PALHI dalam kegiatan penghijauan lereng muria IV berusaha untuk mengilhami, peka dan peduli terhadap Alam. Maka pada kesempatan ini W@PALHI mengadakan seminar kealaman ini Sebagai Langkah kongkrit untuk mengkaji secara intens dan mendalam. Penjelasan detail kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :
Hari, tanggal : Kamis, 13 Maret 2009
Waktu : Pukul 08.00-12.00 WIB
Tempat : Ruang Auditorium Lt.3 Kampus INISNU Jepara
Peserta : 1. Pecinta ALam Perguruan Tinggi se-Jawa Tengah
2. Mapala dan Opala se-Jepara
3. Pelajar SMA/MA se-Jepara
4. Masyarakat

3.Kompetisi Karya Ilmiah Kealan ( Lingkungan )
Dalam rangka menumbuhkembangkan budaya ilmiah dikalangan Pelajar SMA/MA yang ada di Jepara, maka WAPALHI berusaha menyelenggarakan Kompetisi Karya Ilmiah Pelajar dengan detail kegiatan sebagai berikut :
Hari, tanggal : Ahad, 8 Maret 2009
Waktu : 08.30 – 14.00 WIBss
Tempat : Basecam W@PALHI Kampus INISNU Jepara
Peserta : Pelajar SAM / MA yang ada di Jepara
Tema : Peran Remaja dalam menjaga kelestarian alam
Dalam rangka memberikan pedoman pelaksanaan Kompetisi Karya Ilmiah, disusun secara tersendiri pedoman umum dan pedoman khusus sebagai petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan.

4.Lomba Frusiking
Guna menjalin tali persaudaraan antar pecinta alam yang ada di Kabupeten Jepara. W@PALHI Inisnu Jepara mengadakan Friend Match antar Pecinta ALam seluruh Kabupeten Jepara dengan detail kegiatan sebagai berikut :
Hari, tanggal : Sabtu, 14 Maret 2009
Waktu : 07.30 – 17.00 WIB
Tempat : Woll Climbing STIENU Jepara
Peserta : Pecinta Alam se-Kabupaten Jepara dan SMA/MA se-Kabupaten Jepar

5.Pemutaran Film Dokumenter dan Analisis Film
Sudah menjadi rahasia umum bahwa film dapat menjadi alat atau media yang sangat efektif dalam membentuk nalar, tingkah laku bahkan keyakinan seseorang. Dalam sebuah film, terkadang mempunyai sebuah nilai yang ingin disampaikan, namun sangat tidak banyak yang mampu menangkap pesan tersebut. Film seringkali hanya dijadikan sebagai media hiburan dan tidak mementingkan faktor nilai yang ada didalamnya. Pemutaran dan analisis film yang akan dilakukan adalah dalam rangka menangkap dan mengurai nilai-nilai tersebut dalam sebuah film untuk selanjutnya didiskusikan, dipahami, dilaksanakan dan dirasakan. Pemutaran dan analisis film dilakukan dengan ketetuan sebagai berikut :
Hari, tanggal : Sabtu, 14 Maret 2009
Waktu : 19.00 – 22.30 WIB
Tempat : Halaman Kampus INISNU Jepara
Peserta : Mahasiswa se-Kabupaten Jepara
Film Dokumenter : -Dokumenter Kegiatan- kegiatan W@PALHI
-Eksploitasi ALam Jepara
Judul Film : Population Of Global Warming

Pentas Musik
Generasi muda diera kekinian memiliki segudang potensi yang perlu dikembangkan, diantaranya adalah potensi dalam dunia seni musik. Asumsi tersebut paling tidak telah terbukti dengan banyaknua group-group musik yang ada di Jepara. Namun sayang kebanyakan belum terorganisir secara sistematis karena memiliki berbagai keterbatasan. Keterbatasan yang dimiliki tersebut seringkali membuat group musik tersebut kurang bersemangat dalam berkarya bahwa pesimis untuk maju. Dalam rangka meningkatkan hirroh (animo) para generasi muda dalam berkarya dalam bidang musik, maka akan dilaksakaan acara pentas musik yang akan diikuti oleh group-group band potensial yang ada di Kabupaten Jepara. Detail pelaksanaan acara tersebut adalah :
Hari, tanggal : Jum’at, 14 Maret 2009
Waktu : 19.30 – 23.00 WIB
Tempat : Lokasi Penghijauan IV
Peserta : 1. Bandt@ (Band of Tarbiyah) INISNU Jepara
2. Ufuk Band
3. Eling Band PMII Jepara
4. Star Band Jepara
PESERTA
Peserta Penghijauan Wahana Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup Inisnu ( W@PALHI ) Jepara diikuti oleh :
1.OPALA ( Organisasi Pecinta Alam ) se-Jawa Tengah.
2.OPALA ( Organisasi Pecinta Alam ) se-Jepara.
3.Pelajar SMA dan MA se-Kab.Jepara.
4.ORMAS yang berkompeten pada lingkungan.
5.Aktivis LSM Lingkungan.
6.PonPes Se-Kabupaten Jepara.
7.Masyarakat setempat ( Kelompok tani SRI REJEKI 8) Desa Dudakawu.

PELAKSANA
Kegiatan Penghijauan Lereng muria IV dan dengan sewrangkaian kegiatan diselenggarakan oleh Wahana Pecinta Alam dan Lingkungan Hudup Inisnu ( W@PALHI) Jepara periode 2008-2009 dengan membentuk kepanitian yang terdiri dari unsur pengurus W@PALHI dan Seluruh Anggota W@PALHI. Susunan kepanitiaan selengkapnya sebagaimana terlampir II.

DOKUMENTASI PENGHIJAUAN I, II, dan III
Dokumentasi Penghijauan lereng Muria I, II, dan III Sebagaimana terlampir V.

PENUTUP
Sebuah upaya tanpa adanya kerja sama yang harmonis dan dinamis hasilnya akan parsial dan tidak maksimal. Oleh karena itu besar harapan kami atas partisipasi banyak pihak dalam kegiatan yang akan dilaksanakan demi lancar dan suksesnya kegiatan tersebut. Semoga Tuhan yang Maha Kuasa senantiasa meridhoi dan memberi pertolongan demi suksesnya kegiatan ini, Amin.

Jepara, 17 Desember 2008
Panitia Penghijauan Lereng Muria IV
W@PALHI Jepara
Ketua Sekretaris


RIF’AN ANSORI KHABIB MUSTOFA
NIM. 127.033 NIM. 327.004

Mengetahui,
Ketua W@PALHI Jepara An. Rektor INISNU Jepara
Purek III



ANITA ATMI NINGSIH Drs. H. A. BAHROWI, TM., M. Ag.
NIM.226. 012

Lokasi Penghijaan I. II. III. dan IV Oleh WAPALHI Jepara


hasil penghijauan wapalhi









Minggu, 26 Juli 2009



Pohon adalah kehidupan
“cintai dan periharalah”

Salah satu bentuk adanya jiwa nasionalisme dapat kita wujudkan dalam bentuk semangat pelestarian lingkungtan dan semangat perjuangan dikalangan pemuda. Bila setiap orang memiliki kesadaran bahwa lingkungan sekitar merupakan bagian yang sangat penting dalam hidup, sangatlah indah dan sehat lingkungan kita. Namun demikian kata-kata yang hanya terucap tidak ada artinya tanpa jiwa nasionalisme dan perbuatan yang nyata. Demikian pemahaman yang hendak terus dibangun oleh W@PALHI sebagai Wahana Pecinta Alam yang berkiprah di Jepara.
Berbagai bencana yang melanda negara Indonesia adalah ulah dari manusia itu sendiri, namun manusia tiada menyadari hal itu, atau malah kita tau tapi dengan sengaja tetap melakukan kesalahan yang sangat fatal itu. Berbagai bencana yang terjadi adalah: Banjir bandang, Tanah longsor, Gempa bumi, Abrasi, dan bahkan bencana lain yang lebih besar yang sering kita lihat saat ini, semua itu adalah wujud dari ketidak seimbangan manusia dalam mengolah kekayaan alam yang dimilikinya.

Allah menciptakan alam semesta dan seluruh isinya untuk diberdayakan demi kemaslahatan semua makhluk, manusialah yang memotorinya. Kini manusia sering berbuat kesalahan dan memperlakukan hal yang tidak adil pada makhluk lain dan alam lingkungan untuk kepentingan hidupnya. Sering kali manusia merusak alam lingkungan yang sampai saat ini tak kunjung usai dan menyadari bahwa semua makhluk adalah ciptaan sang Khaliq. Pelestarian lingkungan hidup merupakan program yang sangat ditnggu-tunggu oleh masyarakat. Khususnya masyarakat jepara yang umumnya adalah daerah pegunungan. Sejak tahun 1997, yaitu mulai bergulir zaman krisis moneter yang ditandai dengan penebangan-penebangan hutan liar oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, karena hutan lindung yang menjadi sasaran utama telah habis, kejadian seperti ini ditambah sikap masyarakat desa yang memperluas areal untuk mendapatkan lahan pertanian yang sesuai dengan keinginanya. Pada tahun 2001 diperoleh data dari pemerintah mencapai 11,5 juta Ha, dan sekarang malah mencapai lebih dari 30-an juta Ha. Sangat memprihatinkan memang, hal itu masih saja dilakukan karena tuntutan hidup mereka yang sangat mendesak. Target mereka adalah tanah pegunungan, tanah perkebunan digarap untuk ditanami palawija, padi, dan tanaman pokok pertanian lainya.
Hutan lindung dan hutan masyarakat yang awal mula sebagai sumber mata air dan penopang bencana angin, tanah longsor, banjir-sudah berfungsi lagi.Saat ini bencana semakin marak dimana-mana, meskipun jepara belum merasakan dampak yang serius, maka hal ini perlu dicegah sebelum hal ini berakibat yang sangat fatal. Kondisi sekarang yang semakin parah, membuat semua pihak perlu ikut andil dalam hal usaha pelestarian lingkungan yaitu hutan lindung dan hutan masyarakat, semisal dalam penghijauan lereng muria IV yang diprogramkan setiap tahun oleh Wahana Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup INISNU (W@PALHI) Jepara.
Disamping itu perguruan tinggi adalah sebagai lembaga pendidikan di jenjang tertinggi dalam hierarki proses pendidikan formal, mempunyai tanggung jawab yang besar dalam menumbuh-dewasakan kadar intelektual, emosional dan spiritual para mahasiswa, bergumul dengan nilai-nilai kehidupan kemasyarakatan dan mengejar serta mendiseminasikan pengetahuan sebagai pengabdian bagi kemajuan masyarakat. Dalam upaya mewujudkan dan menginternalisasikan tanggung jawab tersebut, kiranya tidak cukup jika hanya mengandalkan ilmu-ilmu normatif dan teoritis yang didapatkan dari proses perkuliahan diruangan. Perlu adanya upaya praktis sebagai bekal pengalaman empiris mahasiswa sekaligus mewujudkan teori yang aplikatif dilapangan.

PARA ANGGOTA WAPALHI

Oleh : Sekretaris WAPALHI ( Eka Bakti Girindra/Dur)

organisasi yang berkompetensi didalam kepecintaalaman, W@PALHI memiliki beberapa jalur pendidikan sebagai ajang perekrutan anggota baru. Dan sebagai Salah satu bentuk rutinitas didalam pendidikan pengkaderan tersebut bertujuan untuk menerapkan idiologi keislaman dan kealaman yang tertuang didalam Ikrar Bakti W@PALHI serta meningkatkan kualitas anggota yang militant, tangguh dan memiliki wawasan kepecintaalaman demi pembekalan diri untuk menjaga kelestarian alam.

Di setiap organisasi yang bergerak dan bergelut dalam sektor kemahasiswaan adalah berkembang dan termanifestasikannya proses pembelajaran demokrasi yang terealisasi dalam bentuk kegiatan yang berbau pengkaderan, diantara tamsil yang kongkret dan merupakan sebuah keharusan yang dalam hal ini adalah PRADIKSAR. Serta tidak meninggalkan moment penting sebagai insan muslim, yaitu bulan Ramadlan, Maka dari itu kami bermaksud pula mengadakan Ramadlan Party bersamaan dengan PRADIKSAR.

PRADIKSAR bukanlah sekedar pentransferan ilmu, tetapi juga ditujukan untuk menambah ilmu ke-pecinta alam-an, guna menciptakan kesadaran hidup dan tanggung jawab menjaga amanat hubungan dengan Alam. Dan juga sebagai ajang pengkaderan, dimana hal itu sangat penting dilakukan dalam sebuah organisasi apapun guna mencetak kader penerus, sebagai pemegang tongkat estafet selanjutnya. bukan hanya itu PRADIKSAR. Dan hususnya dapat membawa Wahana Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup Inisnu ( W@PALHI ) Jepara ke arah yang lebih progresif dan kompetitif.

Selanjutnya, sebuah ajang perayaan datangnya bulan penuh hidayah, yaitu bulan Ramadlan. Maka Wahana Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup INISNU (W@PALHI) Jepara bermaksud mengadakan Ramadlan PARTY sebagai bentuk ketaqwaan terhadap tuhan YME, sebagaimana tersirat dalam Ikrar Bakti W@PALHI butir pertama. Untuk menjadikan itu sebagai forum atau media sebagai bukti untuk meningkatkan ketaqwaan dan keImanan terhadap sang kholiq. Dan juga Sebagai penjaga rasa kekeluargaan antara pengurus, anggota, sekaligus mahasiswa baru maupun lama di INISNU.

Berangkat dari hal itulah Wahana Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup INISNU (W@PALHI) selama hampir Sebelas tahun, organisasi ini berkiprah dalam menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup di Jepara, sebagai komunitas intelektual kampus dan juga sebagai komunitas yang berusaha untuk mengerti bagaimana manusia sebagai kholifah fi al-Ardl itu bertugas sebagaimana mestinya, bukan hanya mahluk penikmat alam tapi juga mahluk yang peduli terhadap lingkungan.

Dalam usaha kearah yang lebih baik, maka wapalhi perlu menjaga rutinitas sebagai kultur yang telah di jalankan selama kurang lebih sampai sekarang Periode XI. membangun barisan Mahasiswa sebagai wahana yang berbasis kampus, yang dimana usaha tersebut harus dilaksanakan terus menerus sebagai bentuk W@PALHI untuk mempertahankan Ke-Eksistensian-nya di lingkup Mahasiswa hususnya dan di masyarakat Jepara pada umumnya.
Kegiatan dialam terbuka saat ini semakin banyak digemari terutama kalangan muda dan Mahasiswa, di tandai dengan bermunculnnya berbagai kelompok pecinta alam di berbagai tempat, yang secara otomatis menaikan intensitas kegiatan yang berorientasi dengan alam terbuka. Tingginya animo masyarakat terhadap kegiatan petualangan seperti mendaki gunung, memanjat tebing atau menelusuri gua,




salam lestari bagi anak rimba yg ad d mn2?