Sabtu, 05 Februari 2011

WAPALHI INISNU JEPARA: WAPALHI INISNU JEPARA

WAPALHI INISNU JEPARA

WAPALHI INISNU JEPARA

Senin, 14 September 2009

PERESMIAN PECINTA ALAM SEKOLAH

PERESMIAN ANAK DIDIK WAPALHI INISNU JEPARA
DI MA. DARUL HIKMAH MENGANTI KEDUNG JEPARA

MADHAPALA "Madrasah Aliyah Darul Hikmah Pecinta Alam"

SALAM LESTARI

Salam sejahtera kami sampaikan semoga Allah Tuhan semesta alam dan restu bumi senantiasa menyertai setiap aktifitas kita semua. Amin. Dalam kesempatan yang berbahagia ini perkenankan kami panjatkan puji syukur keharibaan Beliau Yang Maha Tinggi, Yang Maha Besar, Yang Maha Bijaksana dan Yang Maha dari segalanya, yaitu Allah ‘Azza wa Jalla. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah untuk beliau sang revolusioner yang selalu kita dambakan syafa’atnya dan yang telah membuka kehidupan baru yaitu kehidupan yang penuh nilai dan makna

Dalam rangka mengemban amanat kepengurusan periode 2008-2009, tercurah sudah segenap tenaga dan daya yang kami miliki untuk menjalankan progam kerja yang telah tercanangkan pada awal-awal masa kepengurusan kami yaitu, Merencanakan Program untuk Melanjutkan Estavet Regenerasi insan Peduli Alam WAPALHI INISNU Jepara mengadakan Bina Pangkalan atau melakukan binaan di tingkatan Sekolah Menengah Atas. Kurang Lebih hampir satu tahun WAPALHI dalam membina Anak Didik. Dengan jerit payah WAPALHI Menyusun kegiatan dialam bebas ini yang sesuai untuk tingkatan anak sekolah, mulai dari pembuatan Modul (panduan binaan) sampai dengan curiklumnya di buat sedemikian rupa agar sesuai dengan kemampuan Siswa -siswi SMA /MA.

Dalam rangka mengemban amanat sebagai pecinta alam yang berniat ingin mengembangkan sayap didunia pendidikan kealaman pada generasi muda Indonesia maka tercurah sudah segenap tenaga dan daya yang kami miliki untuk menjalankan progam kerja yang telah tercanangkan pada Tahapan Pendidikan yaitu; PRAPENDAS dan PENDAS.

Pendidikan Dasar (PENDAS) I “Singa Pesisir” sebagai pendidikan formal dalam MADHAPALA, sebagai awal dari proses pengkaderan, dalam mencetak generasi baru untuk menjunjung tinggi tanggung jawab keorganisasian. Dalam benak WAPALHI dan yang lebih utama adalah WAPALHI Jepara berupaya bisa mencetak kader - kader yang berwawasan luas tentang lingkungan dan insting kepekaan untuk melindungi alam terahadap arus globalisasi yang sekarang telah membawa alam ini pada dampak global worming. Berbagai hambatan dan persoalan senantiasa kami hadapi dengan senyum dan rasa syukur kehadirat Allah SWT agar semua itu dapat kami jalani dengan lurus dan bermanfaat bagi peserta pada kususnya dan dunia kepecinta alaman pada kususnya. Dan kami anggap semua itu sebagai karunia dari tuhan “ROBB al-IZZAT” kepada hambanya yang lagi mengarungi lingkar “kehidupan” sebagai Kholifat fi al-ardh yang senantiasa menjaga prinsip hubungan dengan alam “hablu minal alam”

Kebaggaan, Senyuman dan Curahan Pemikiran tak terkirakan di benak WAPALHI Mengantar sampai memetik hasil "sebuah keberhasilan". dan pada tanggal 13 September 2009 MADHAPALA dengan sah dengan kekuatan Hukum MADHAPALA di angkat menjadi kegiatan Ektrakurikuler Oleh MA. Darul Hikmah Kedung Jepara.


ANGGARAN DASAR
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
MA. DARUL KHIKMAH

MUKADDIMAH
Bismillahirrohmanirrohim
Segala puji bagi Allah, Sang Kausa Prima, Penguasa semesta alam. Tiada dipinta rahmat, ridlo dan maghfiroh kecuali hanya kepada-Nya. Lantunan sholawat semoga tetap terkumandang tiada henti hanya untuk putera Abdullah, sang Nabi terakhir.

ANGGARAN DASAR
MADRASAH ALIYAH DARUL KHIKMAH PECINTA ALAM
(MADHAPALA)

BAB I
NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
1. Organisasi ini bernama Madrasah Aliyah Darul Khikmah Pecinta Alam yang disingkat MADHAPALA.
2. MADHAPALA didirikan Oleh Para Siswa Siswi MA. Darul Khikmah Menganti Atas Dasar Bimbingan dari “Wahana Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup Inisnu (WAPALHI) Jepara. di Menganti Kedung Jepara pada tanggal 13 September 2009 bertepatan dengan tanggal 13 September 2009 untuk jangka waktu yang tidak ditentukan
3. MADHAPALA berkedudukan di Lembaga Pendidikan Madrasah Aliyah dan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler, dalam bidang Kepecinta Alaman dan dibawah Naugan Yayasan MA. Darul Khimah Menganti Kedung Jepara.

BAB II
ASAS
Pasal 2
MADHAPALA berasaskan

1. Pancasila
2. Undang Undang Dasar 1945
3. Kode Etik Pecinta Alam Indonesia
4. Panca Darma MADHAPALA

BAB III
SIFAT DAN STATUS
Pasal 3
1. MADHAPALA bersifat kesiswaan, keilmuan, Kepedulian, kebangsaan, professional dan Kekeluargaan.
2. MADHAPALA adalah Kegiatan Khusus yang membidangi dalam bidang Kepecinta Alaman yang Statusnya sebagai kegiatan Ekstrakurikuler dan merupakan salah satu wadah yang menampung bakat, dan hobi bagi para siswa-siswi MA. Darul Khikmah dibawah Koodinir kegiatan OSIS dan dibawah Nauagan Yayasan MA. Darul Khikmah.

BAB IV
TUJUAN DAN FUNGSI
Pasal 4
TUJUAN
1. Organisasi ini bertujuan untk mempersiapkan kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional dengan memberikan bekal keterampilan, kesegaran jasmani, kepribadian daya kreasi, kepemimpinan, patriotisme dan keluhuran budi.
2. Menyiapkan kader-kader bangsa yang Handal, Kritis, Peka Terhadap Isu Lingkungan baik lokal maupun global dan siap pakai
3. Media pengembangan bakat siswa dalam bidang Adventure, dan Rock Clambing (RC)
4. Sebagai media untuk mengembangkan ide dan gagasan siswa
5. Sebagai upaya peningkatan kualitas kepedulian siswa terhadap alam.
pasal 5
FUNGSI
1. Sebagai wahana pengembangan potensi, minat dan bakat siswa-siswi MA. Darul Khikmah Menganti Kedung Jepara.
2. Sebagai wahana pengabdian dan aktualisasi diri bagi MA. Darul Khikmah, agama, masyarakat, bangsa dan Negara.
3. sebagai media Pembelajaran, Pengalaman, Berapresiasi dan Berekspresi bagi para siswa-siswi MA. Darul Khikmah Menganti Kedung Jepara.
4. Wadah kaderisasi para Pecinta Alam untuk memepersiapkan kader-kader bangsa

BAB V
Pasal 6
KEANGGOTAAN
Anggota MADHAPALA beranggotakan dari :
1. Para Siswa Siswi MA. Darul Khikmah Kelas X, XI sampai XII
2. Anggota Biasa dan Anggota Istimewa

Pasal 7
HAK DAN KWAJIBAN ANGGOTA
1. Setiap Anggota MADHAPALA Mempunyai hak dan kewajiban
2. Hak dan kewajiban dalam ayat diatas selanjutnya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 8
KEPENGURUSAN
1. Struktur Kepengurusan MADHAPALA tersusun sebagai berikut:
 Pelindung
 Penasehat
 Pembina
 Badan Pengurus Harian (BPH)

BAB VI
RAPAT-RAPAT
Pasal 7
Rapat dalam MADHAPALA
Terdiri dari :
1. Reorganisasi
2. Rapat Kerja
3. Rapat Pengurus
4. Rapat Anggota
5. Rapat Lengkap
6. Reorganisasi Luar Biasa

BAB VII
ATRIBUT ORGANISASI
Pasal 8
Atribut organisasi terdiri dari
1. lambang/ logo
2. bendera
3. stempel
4. kartu Angota
5. Seragam ( Baju Organisasi )

BAB VIII
KEUANGAN
Pasal 9
Keuangan MADHAPALA bersumber dari :
1. Sekolah
2. Iuran anggota
3. Hasil usaha organisasi
4. Bantuan lain yang legal, sah, halal dan tidak mengikat

BAB IX

LAMBANG, ARTI DAN WARNA

Pasal 10

LAMBANG

Pasal 11

ARTI

Bintang Sembilan : Melambangkan Wali Songo yang berhaluan ahlisunah waljama'ah atau Ke-NU-an

Bintang Atas : Melambangkan Rukun Islam yang harus kita pegang teguh sampai akhir hayat

Bintang Bawah : Melambangkan 4 Sahabat Nabi (Ashabul Kafi)

Gunung dan Laut : Salah satu karunia Allah yang harus kita syukuri, dan jaga kelestariannya

Padi Kanan Kiri : Kesejahteraan dan Kebahagiaan umat manusia.

Kepala Burung Rajawali : Jiwa Petualang dan Keberanian sebagai Kader Bangsa

Lima Bulu Sayap : Sebelah Kanan : Melambangkan 5 Sila dari Pancasila

Sebelah kiri : Melambangkan Panca Dharma MADHAPALA

Buku Hijau : Melambangkan Keilmuan / Kesiswaan

Tali melingkar : Melambangkan junjung tinggi persatuan dan kesatuan

2 Bintang Kompas : Melambangkan Petunjuk atau Arah gerak para siswa siswi MA Darul Khikmah.

Karabiner : Salah satu alat pendakian yang digunakan sebagai alat pengaman dalam panjat tebing

Karabiner Terbuka : Melambangkan tidak nenbatasi anggota dan tidak memilih-milih anggota.

Perisai : Melambangkan Wadah Organisasi MADHAPALA dalam Sebuah Kelembagaan Pendidikan.

MADHAPALA : Melambangkan singkatan nama organisasi.

Pasal 12

WARNA

Tulisan Setengah melingkar : Blok Hitam

Gunung : Biru

Angkasa / Langit : Abu-abu

Bintang sembilan : Kuning emas

Burung raja wali : Kuning muda

Laut : Biru Muda

Padi : Kuning

Tali melingkar : Unggu

karabiner : Unggu

Buku : Hijau Tua

Perisai : Hijaua Tua

Bintang Kompas : Putih , Merah dan Biru

Tulisan MADHAPALA : Blok Hitam

BAB X

PERUBAHAN DAN PERALIHAN

Pasal 13

PELIMPAHAN JABATAN

Jika ketua atau pengurus lainnya meninggal dunia atau berhenti atau tidak dapat melaksanakan tugasnya, maka ia diganti oleh pejabat sementara yang diangkat dan ditunjuk melalui rapat lengkap anggota dan pengurus.

Pasal 14

PERUBAHAN

Anggaran Dasar ini hanya dapat dirubah melalui forum Reorganisasi

Pasal 15

PERALIHAN

MADHAPALA dapat dibubarkan hanya dengan keputusan Rapat Istimewa dan semua hak milik dan kekayaan organisasi diserahkan kepada Yayasan MA. Darul Khikmah dan Arsip Dokumen dikembalikan kembali kepada Wahana Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup Inisnu (WAPALHI) Jepara

BAB XI

PENUTUP

Pasal 16

1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar


ini akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan organisasi yang lain.

2. Peraturan ini ditetapkan oleh reorganisasi dan berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan.

Ditetapkan dan disahkan di Jepara

Tanggal : 13 September 2009

Pukul : 16. 30 WIB

Jumat, 21 Agustus 2009

KACAMATA WAPALHI

Kacamata WAPALHI Jepara

o/h : “Sekretaris Wapalhi”
M. Abd. Rohman Wahid Al-Qodiri
“Eka Bakti Girindra”
Wahana pecinta alam dan lingkungan hidup INISNU (WAPALHI) merupakan salah satu Unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang dimiliki oleh INISNU Jepara. Sebagaimana namanya, WAPALHI berusaha semaksimal mungkin untuk senantiasa menanamkan kepekaan terhadap kondisi lingkungan yang semakin memperihatinkan.

Selama empat belas tahun wapalhi berkiprah mengapdikan dirinya pada masyarakat, dengan program-programnya seperti Baksos, Bersih Pantai,Peletaan Tong-tong sampah, Pengalian Dana Peduli Bencana, Sosialisasi Bahaya Kenakaln Remaja, Seminar Kealaman, Pembinanaan Pecinta ALm yang Ada di sekolah-sekolah. Pengiriman Relawan,Sosialisasi Lingkungan pada masyarakat, dll serta yang tak kalah penting adalan penghijauan pada setiap tahunya, Wujud dari kepekaan tersebut bukan omong belaka karena berbagai langkah nyata telah dilakukan WAPALHI.

Berangkat dari keperihatinan terhadap kondisi hutan dan lingkungan yang ada di Jepara akibat penerbangan liar oleh oknum yang tidak menyadari arti penting menjaga kelestarian lingkunagan, maka WAPALHI menganggap perlu adanya langkah yang strategis dan sedini mungkin untuk mengatasi permasalahan tersebut, karena jika kondisi tersebut dibiarkan begitu saja, maka bukan hanya kita saja yang menuai bencana, tapi anak cucu kita juga akan menuainya, bahkan banjir yang melanda Jepara bagian kota pada tahun 2004 sampai sekarang adalah salah satu bukti bahwa hutan yang ada dijepara tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya dan peristiwa yang lebih besar lagi mungkin akan datang lagi.

Langkah WAPALHI dalam menyikapi kondisi tersebut adalah bekerja sama dengan masyarakat dan unsur Pecinta alam yang ada di Jepara melaksanakan penghijauan berupa penanaman bibit yang terdiri dari mahoni, mindi dan acasia dilereng pegunungan Muria, Wapalhi mengadakan penghijauan 1 Tahun sekali 4 tahun terkhir Wapalhi sudah mengadakan Penghijauan sebanyak 4 (Empat) Kali.

Penghijaan (Lereng Muria I) Tahun 2006 tepatnya didesa Tanjung Kecamatan Mlonggo, Jepara. Menanam Pohon Keras sebanyak 3000 Pohon.
Penghijauan (Lereng Muria II) Tahun 2007 di desa Bate Alit Kecamatan Batealit Jepara Pohon yang ditanam sebanyak 3000 pohon,
Penghijaan (Lereng Muria III) Tahun 2008 di desa Tempur “Desa di atas awan” Menanam 4500 Pohon, dengan jenis tanaman penahan longsor
Penghijaun (Lereng Muria IV) Tahun 2009 epatnya di desa Dudak Awu Kecaman Kembang. Dengan menanam pohon dengan jenis yang sama sebanyak 6000 bibit pohon penahan longsor dan penyerap air,

Dari semua kegitan yang selama ini dikerjkan oleh WAPALHI juga bekerja sama dengan beberapa unsur terkait untuk duduk bersama dan berfikir bagaimana mengatasi permasalahan tersebut antara lain dari PDAM, PERHUTANI, LHPE, DISHUTBUN dan para seponsor.


Sebagai generasi muda yang peka dan peduli terhadap perkembangan bangsa akan keindahan lingkungan, maka merasa terpanggil untuk bergabung bersatu dalam menjaga dan melestarikan lingkungan hidup, demi keindahan alamnya. Organisasi Pecinta Alam merupakan wadah yang tepat dalam mendidik dan membina masyarakat atau generasi muda terutama anggotanya. Berangkat dari situ maka lahirlah Wahana Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup INISNU (WAPALHI ) tepat pada tanggal 1 Mei 1997 yang di sahkan oleh Rektor INISNU Jepara ( DR.KH.Sahal Mahfudz ) ini sebagai salah satu wadah atau organisasi yang ada di perguruan tinggi untuk mengembagkan dan menyalurkan apresiasi mahasiswa yang mempunyai kepekaan terhadap lingkungan hidup dan juga sebagai mahasiswa yang aktif dan gemar dalam bidang adventure. Banyak hal yang telah dilakukan WAPALHI sebagai komunitas pecinta alam yang berbasis intelektual.

M. Abd. Rohman Wahid Al-Qodiri

WAPALHI DALAM PENGKADERAN



Oleh. M. Abdurrohman Wahid.(Eka Bakti Girindra)
Salam Lestari............
WAPALHI JAYA............
Sebagai organisasi yang berkompetensi didalam kepecintaalaman, W@PALHI memiliki beberapa jalur pendidikan sebagai ajang perekrutan anggota baru. Dan sebagai Salah satu bentuk rutinitas didalam pendidikan pengkaderan tersebut bertujuan untuk menerapkan idiologi keislaman dan kealaman yang tertuang didalam Ikrar Bakti W@PALHI serta meningkatkan kualitas anggota yang militant, tangguh dan memiliki wawasan kepecintaalaman demi pembekalan diri untuk menjaga kelestarian alam.dalam WAPALHI Inisnu Jepara untuk jenjang Pendidikan ada 4 tahap yaitu PRADIKSAR, DIKSAR, PENGUKUHAN dan PENDALAMAN MATERI serta Pelatihan-pelatihan.

WAPALHI Adalah Organisasi Inra Kampus yang kedudukanya sebagai UKM (Unit Kegiatan Kampus)yang bergelut dalam kepecinta alaman. disamping itu wapalhi juga selalu berusaha untuk menyiapan kader yang tidak keingalan,Kritis dan Siap pakai nantinya di Masyarakat Itu semua selalu di tekankan kepada anggotanya.

"WAPALHI"

Di setiap organisasi yang bergerak dan bergelut dalam sektor kemahasiswaan adalah berkembang dan termanifestasikannya proses pembelajaran demokrasi yang terealisasi dalam bentuk kegiatan yang berbau pengkaderan, diantara tamsil yang kongkret dan merupakan sebuah keharusan yang dalam hal ini adalah PRADIKSAR.

PRADIKSAR bukanlah sekedar pentransferan ilmu, tetapi juga ditujukan untuk menambah ilmu ke-pecinta alam-an, guna menciptakan kesadaran hidup dan tanggung jawab menjaga amanat hubungan dengan Alam. Dan juga sebagai ajang pengkaderan, dimana hal itu sangat penting dilakukan dalam sebuah organisasi apapun guna mencetak kader penerus, sebagai pemegang tongkat estafet selanjutnya. bukan hanya itu PRADIKSAR. Dan hususnya dapat membawa Wahana Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup Inisnu ( W@PALHI ) Jepara ke arah yang lebih progresif dan kompetitif.

Berangkat dari hal itulah Wahana Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup INISNU (W@PALHI) selama hampir Empa Belas Tahun, organisasi ini berkiprah dalam menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup di Jepara, sebagai komunitas intelektual kampus dan juga sebagai komunitas yang berusaha untuk mengerti bagaimana manusia sebagai kholifah fi al-Ardl itu bertugas sebagaimana mestinya, bukan hanya mahluk penikmat alam tapi juga mahluk yang peduli terhadap lingkungan.

Dalam usaha kearah yang lebih baik, maka wapalhi perlu menjaga rutinitas sebagai kultur yang telah di jalankan selama kurang lebih sampai sekarang Periode XII. membangun barisan Mahasiswa sebagai wahana yang berbasis kampus, yang dimana usaha tersebut harus dilaksanakan terus menerus sebagai bentuk W@PALHI untuk mempertahankan Ke-Eksistensian-nya di lingkup Mahasiswa hususnya dan di masyarakat Jepara pada umumnya.

Kegiatan dialam terbuka saat ini semakin banyak digemari terutama kalangan muda dan Mahasiswa, di tandai dengan bermunculnnya berbagai kelompok pecinta alam di berbagai tempat, yang secara otomatis menaikan intensitas kegiatan yang berorientasi dengan alam terbuka. Tingginya animo masyarakat terhadap kegiatan petualangan seperti mendaki gunung, memanjat tebing atau menelusuri gua.

Minggu, 02 Agustus 2009

Pengukuhan Sumbing

"CINTA ALAM SEBAGAI PENINGKATAN KUALITAS KEAGAMAAN"
Manusia yang dilahirkan sebagai mahluk individu tetapi juga makluk social mempunyai tanggung jawab yang begitu besar dalam kehidupanya sehari-hari. Manusiadituntut untuk mencukupi ketuhan pribadi juga dituntut untuk memenuhi kepoentingan umum.

Dalam menjalani kehidupanya manusia dihadapkan dengan beberapa pilihan untuk menentukan yang harus ditempuh. Jalan manakah yang akan dipilih, yaitu yang sesuai dengan kepercayaan dan juga keyakinanya. Jawabanya adalah agama tentunya. Dan dalam menjalani agama dan juga kehidupanya, Manusia mempunyai berbagai macam cara yang berbeda-beda.

Kaitanya dengan pecinta Alam, bahwa dalam kehidupan ini Allah menciptakan Alam dan isinya untuk mahluknya (manusia) supaya dimanfaatkandan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan disamping itu manusia mempunya tugas yaitu menjaga dan memeliharanya dengan sebaik-baiknya bagi kehidupan manusia. Dan Allah telah melarang mengexploitasi secara berlebihan apa yang ada dialam ini.















Senin, 27 Juli 2009

NAPAK TILAS WISATA ALAM DAN BUDAYA LINTAS PULAU OLEH WAPALHI JEPARA

NAPAK TILAS LINTAS PULAU
“PULAU KARIMUNJAWA”
ORGANISASI PECINTA ALAM SE-JATENG

WAHANA PECINTA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP INISNU
(WAPALHI) JEPARA

“Napak Tilas Wisata Alam dan Budaya Kepulauan Karimunjawa Sebagai Wujud Pelestarian Cagar Budaya


Organisasi pecinta alam adalah sebuah organisasi yang merupakan sebuah bentuk semangat jiwa nasionalisme dan semangat perjuangan dikalangan pemuda untuk membantu negara dalam membangun dan ikut serta dalam melestarikan alam dan budaya serta menjaga apa saja yang kini dimiliki oleh Negara. Namun demikian kata-kata yang hanya terucap tidak ada artinya tanpa jiwa nasionalisme dan perbuatan yang nyata. Demikian pemahaman yang hendak terus dibangun oleh WAPALHI sebagai Wahana Pecinta Alam yang berkiprah di Jepara.
Pulau Karimunjawa adalah sebagai salah satu pulau yang dimiliki Indonesia juga Kota Jepara perlu terus didukung dengan berbagai sarana dan objek wisata lain yang akan lebih menambah daya tarik wisata baik yang berupa alam maupun yang bersifat sejarah. Oleh karena itu kegiatan Napak Tilas yang akan dilaksanakan ini bersifat multi guna karena manfaatnya sangat luas yaitu untuk kepentingan pembangunan daerah, regional bahkan nasional serta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Kegiatan ini cukup strategis dan bersifat multistaekholder karena akan melibatkan berbagai pihak termasuk masyarakat setempat.

Napak Tilas Lintas Pulau diadakan dengan dilatarbelakangi oleh :
  • Melihat potensi wisata dan budaya Jawa Tengah yang cukup kaya, yang amat disayangkan jika tidak dieksplor secara maksimal oleh para khalayak umum, terutama oleh para mahasiswa dan pelajar.

  • Melihat potensi dari keilmuan Sejarah, yang amat disayangkan jika tidak di praktekkan secara langsung ke lapangan, dan mencoba mengaktualisasikan Ilmu Sejarah ke dalam lapangan kerja yang sesungguhnya, yaitu Napak Tilas Wisata Alam dan Budaya melalui event – event dan Tour kepulau-pulau yang ada di karimunjawa serta jalan – jalan ke tempat – tempat dan peninggalan sejarah.

Disini WAPALHI adalah salah satu penggerak dan juga pelaku di bidang kealaman. Tiga belas tahun sudah WAPALHI berkiprah di bidang kealaman dan selama tiga belas tahun juga WAPALHI mempunyai berbagai macam program kerja/prestasi yang sudah diakui masyarakat maupun pemerintah setempat. Selama ini WAPALHI lebih sering berkiprah dibidang kealaman dan juga dibidang sosial.


Salah satu aspek penting dalam pengembangan pariwisata adalah media promosi. Dalam hal ini diharapkan berbagai pihak akan mendukung kegiatan ini sehingga dapat terlaksana secara baik sesuai rencana. Kegiatan Napak Tilas direncanakan dua tahap, dimana tahap pertama ini lebih bersifat observasi awal dengan mengumpulkan berbagai data base seperti sosial, ekonomi, budaya, biofisik wilayah, geografi dan perhubungan/akses lokasi. Dengan tersedianya data serta informasi yang lengkap dan akurat maka dapat diorganisir peserta yang lebih banyak dalam napak tilas sebagai media promosi serta memperkenalkan budaya dalam menjaga apa saja yang kini dimiliki oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Masyarakat Pedesaan, Masyarakat Kota, Pengusaha, Guru, Tokoh Masyarakat, Pegawai Negri Sipil, Mahasiswa, Pelajar, PEMDA maupun PEMPROF dan Penduduk Indonesia perlu kiranya menumbuhkan kesadaran untuk mempertahankan budaya dan kekayaan Indonesia, maka mereka tidak alasan untuk berpangku tangan.

WAKTU DAN TEMPAT

Pelaksanaan Napak Tilas Lintas Pulau dilaksanakan secara marathon , Bermalam dibeberapa lokasi dan di setiap lokasi berbeda kegiatan.

Adapun pelaksanaan kegiatan akan di laksanakan pada:
Hari : Sabtu - Rabu
Tanggal : 8 – 13 Agustus 2009
Waktu : Pukul 07.00 WIB - selesai
Tempat : Kampus INISNU
Pulau karimunjawa
Pulau Kemujan
Pulau Tengah

PESERTA NAPAK TILAS LINTAS PULAU KARIMUNJAWA

  1. Napak Tilas dan Wisata Lintas Pulau
    Peserta Napak Tilas Lintas Pulau Karimunjawa Diikuti Oleh Organisasi Pecinta Alam, Mahasiswa Pecinta Alam Se Jawa Tengah Dan Pecinta Alam Pelajar Se Jepara.

  2. Sosialisasi “Kenakalan & Kehidupan Remaja”
    Peserta Sosialisasi Diikuti Oleh Peserta Napak Tilas, Pelajar SMA Dan MA Yang Ada Di Karimunjawa.

  3. Baksos Dan Penghijauan “ Penanaman 500 Pohon Mangga”

  4. Pentas seni Budaya "Budaya Masyarakat Kemojan dan Suku Bugis" Tari Kuda Lumping, Reok klasik dan Barongan.dan Pecak Silat Bugis
  5. Pelepasan Satwa "sebagai Wujud Pengembalian Ekosistem maka dalam Napak Tilas Wisata dan Budaya oleh WAPALHI INISNU Jepara Mengadakan Pelepasan Bibit Penyu (Tukik) di Pulau Tengah.
  6. Wisata Religi

BENTUK KEGIATAN
Jenis Kegiatan

  • Napak Tilas
    Pelaksanaan Napak Tilas Lintas Pulau dilaksanakan secara marathon , ngecamp dibeberapa lokasi dan di setiap lokasi berbeda kegiatan.
  • Sosialisasi “Kenakalan & Kehidupan Remaja”
    Kegiatan ini didalamnya nanti dibahas mengenai “Kenakalan & Kehidupan Remaja” dan kegiatan ini seperti seminar.
  • Penghijauan
    Baksos Dan Penghijauan “ Penanaman 500 Pohon Mangga” Penanaman Bibit di lokasi
  • Pelepasan SatwaSebagai Wujud Pengembalian Ekosistem.

KETENTUAN LAIN

Peserta membawa peralatan pribadi
1 Alat Tulis 7 Membawa Dum /
2 Peralatan MCK Tenda (untuk 1 tim).
3 Peralatan Ibadah 8 Membawa peralatan
4 Obat Pribadi untuk menanam bibit.
5 Jaket 9 Membawa pakaian lapangan.
6 Membawa Senter

PENGHIJAUAN WAPALHI JEPARA

oleh. Abdurrohman/ Eka Bakti Girindra
PANITIA PELAKSANA PENGHIJAUAN LERENG MURIA IV,
SEMINAR KEALAMAN, KOMPETISI KARYA ILMIAH KEALAMAN,
LOMBA FRUSIKING, PEMUTARAN FILM DOKUMENTER DAN PENTAS MUSIK
W@HANA PECINTA ALAM DAN LINGKUNAGAN HIDUP INISNU
( W@PALHI ) JEPARA

I. LATAR BELAKANG
Pohon adalah kehidupan “cintai dan periharalah” ,
Salah satu bentuk adanya jiwa nasionalisme dapat kita wujudkan dalam bentuk semangat pelestarian lingkungtan dan semangat perjuangan dikalangan pemuda. Bila setiap orang memiliki kesadaran bahwa lingkungan sekitar merupakan bagian yang sangat penting dalam hidup, sangatlah indah dan sehat lingkungan kita. Namun demikian kata-kata yang hanya terucap tidak ada artinya tanpa jiwa nasionalisme dan perbuatan yang nyata. Demikian pemahaman yang hendak terus dibangun oleh W@PALHI sebagai Wahana Pecinta Alam yang berkiprah di Jepara.
Berbagai bencana yang melanda negara Indonesia adalah ulah dari manusia itu sendiri, namun manusia tiada menyadari hal itu, atau malah kita tau tapi dengan sengaja tetap melakukan kesalahan yang sangat fatal itu. Berbagai bencana yang terjadi adalah: Banjir bandang, Tanah longsor, Gempa bumi, Abrasi, dan bahkan bencana lain yang lebih besar yang sering kita lihat saat ini, semua itu adalah wujud dari ketidak seimbangan manusia dalam mengolah kekayaan alam yang dimilikinya.
Allah menciptakan alam semesta dan seluruh isinya untuk diberdayakan demi kemaslahatan semua makhluk, manusialah yang memotorinya. Kini manusia sering berbuat kesalahan dan memperlakukan hal yang tidak adil pada makhluk lain dan alam lingkungan untuk kepentingan hidupnya. Sering kali manusia merusak alam lingkungan yang sampai saat ini tak kunjung usai dan menyadari bahwa semua makhluk adalah ciptaan sang Khaliq. Pelestarian lingkungan hidup merupakan program yang sangat ditnggu-tunggu oleh masyarakat. Khususnya masyarakat jepara yang umumnya adalah daerah pegunungan. Sejak tahun 1997, yaitu mulai bergulir zaman krisis moneter yang ditandai dengan penebangan-penebangan hutan liar oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, karena hutan lindung yang menjadi sasaran utama telah habis, kejadian seperti ini ditambah sikap masyarakat desa yang memperluas areal untuk mendapatkan lahan pertanian yang sesuai dengan keinginanya. Pada tahun 2001 diperoleh data dari pemerintah mencapai 11,5 juta Ha, dan sekarang malah mencapai lebih dari 30-an juta Ha. Sangat memprihatinkan memang, hal itu masih saja dilakukan karena tuntutan hidup mereka yang sangat mendesak. Target mereka adalah tanah pegunungan, tanah perkebunan digarap untuk ditanami palawija, padi, dan tanaman pokok pertanian lainya.
Hutan lindung dan hutan masyarakat yang awal mula sebagai sumber mata air dan penopang bencana angin, tanah longsor, banjir-sudah berfungsi lagi.Saat ini bencana semakin marak dimana-mana, meskipun jepara belum merasakan dampak yang serius, maka hal ini perlu dicegah sebelum hal ini berakibat yang sangat fatal. Kondisi sekarang yang semakin parah, membuat semua pihak perlu ikut andil dalam hal usaha pelestarian lingkungan yaitu hutan lindung dan hutan masyarakat, semisal dalam penghijauan lereng muria IV yang diprogramkan setiap tahun oleh Wahana Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup INISNU (W@PALHI) Jepara.
Disamping itu perguruan tinggi adalah sebagai lembaga pendidikan di jenjang tertinggi dalam hierarki proses pendidikan formal, mempunyai tanggung jawab yang besar dalam menumbuh-dewasakan kadar intelektual, emosional dan spiritual para mahasiswa, bergumul dengan nilai-nilai kehidupan kemasyarakatan dan mengejar serta mendiseminasikan pengetahuan sebagai pengabdian bagi kemajuan masyarakat. Dalam upaya mewujudkan dan menginternalisasikan tanggung jawab tersebut, kiranya tidak cukup jika hanya mengandalkan ilmu-ilmu normatif dan teoritis yang didapatkan dari proses perkuliahan diruangan. Perlu adanya upaya praktis sebagai bekal pengalaman empiris mahasiswa sekaligus mewujudkan teori yang aplikatif dilapangan.
Masyarakat Pedesaan, Masyarakat Kota, Pengusaha, Guru, Tokoh Masyarakat, Pegawai Negri Sipil, Mahasiswa, Pelajar, PEMDA Jepara perlu kiranya menumbuhkan kesadaran untuk mempertahankan kelestarian alam daerah sendiri, maka mereka tidak alasan untuk berpangku tangan. Kebutuhan bahan baku MEUBLE sebagai industri dan merupakan identitas lapangan kerja masyarakat jepara akan mendapat kesulitan, jika tidak melaksanakan program penghijauan hutan selanjutnya.

DASAR HUKUM / LANDASAN KEGIATAN
Dalam rangka memberikan kepastian hukum dan legitimasi kegiatan, beberapa regulasi yang berlaku dan terkait dengan kegiatan kemahasiswaan dijadikan sebagai dasar hukum, yaitu:
1.Pancasila
2.UUD 1945
3.Kepmendikbud Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi
4.Keputusan Rektor No.08 tahun 1992 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan INISNU Jepara
5.Keputusan Rektor No.09 tahun 1992 tentang Pedoman Pelaksanaan Organisasi Kemahasiswaan INISNU Jepara
6.Undang-undang kemahasiswaan INISNU Jepara nomor 2 tahun 2006 tentang Garis-Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) Kemahasiswaan INISNU Jepara
7.AD/ART Wahana Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup INISNU (W@PALHI) Jepara.
8.Program kerja Wahana Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup INISNU Jepara (W@PALHI) Periode 2008-2009.
9.Rapat anggota Wahana Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup INISNU (W@PALHI) Jepara pada tanggal 26 November 2008.
10.Hasil rapat Kepanitiaan pada tanggal 02 Desember 2008.

NAMA DAN TEMA KEGIATAN
Kegiatan ini merupakan bentuk Realisasi Program Kerja Wahana Pecinta Alam dan lingkungan Hidup Inisnu ( W@PALHI ) Jepara Periode 2008-2009 dan Nama Kegiatan yang akan diselenggarakan adalah bernama “ Penghijauan Lereng Muria IV “ sebagai peran W@PALHI dalam pelestarian alam lingkungan dan menghijaukan Jepara dan dirangkai dengan beragam kegiatan. Adapun rangkaian kegiatan dalam Penghijauan IV tersebut adalah : Seminar Kealaman, Kompetisi karya Ilmiah Kealaman ( Lingkungan Hidup) Lomba Frusiking, Pemutaran Film Dokumenter dan analisis Film, Pentas Musik, Sosialisasi kepada Masarakat, dan pengajian.
Adapun yang menjadi tema kegiatan tersebut adalah: “Bukti Nyata Eksistensi Pecinta Alam Jawa Tengah Terhadap Isu lingkungan”.

MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud Kegiatan
1.Sebagai media koordinasi Pecinta Alam se-Jawa Tengah, Pecinta Alam Jepara, dan koordinasi dengan SMA se-Jepara .
2.Program kerja tahunan Wahana Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup Inisnu (W@PALHI) Jepara.
3.Sebagai media pembelajaran dalam berorganisasi kepecinta alaman dan sekaligus sebagai media untuk berproses bersama dalam kerangka pembentukan kader W@PALHI yang handal dan responsif terhadap problematika yang melingkupinya.

Tujuan Kegiatan
1.Konsisten dalam melestarikan lingkungan demi hidup yang berkualitas
2.Turut berperan dalam mencari persoalan-persoalan yang menimpa masyarakat Jepara.
3.Menjaga kebersihan lingkungan Jepara
4.Menanamkan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan demi generasi mendatang.
Menyatukan Langkah dan Membulatkan Tekad Demi Generasi mendatang Peduli Alam Semesta
Sebagai ajang refleksi peran mahasiswa dalam realitas kehidupan masyarakat Indonesia dengan segala dinamika kehidupan didalamnya.
Membentuk generasi yang handal, profesional dan dapat mengembangkan skill terhadap sumber daya manusia
Sebagai bentuk sosialisasi peran dan eksistensi kampus INISNU Jepara ( W@PALHI) serta realisasi program kerja W@PALHI.

WAKTU DAN TEMPAT
Penghijauan Lereng Muria IV dan serangkaian kegiatan yang ada didalamnya akan dilaksanakan pada tanggal 13-15 Maret 2009 bertempat di Kampus INISNU Jl Taman Siswa (Pekeng) Tahunan Jepara dan Desa Dudakawu kecamatan Kembang Kabupaten Jepara. Berbagai kegiatan yang terangkai dalam Penghijauan Lereng Muria IV tersebut dilaksanakan secara maraton selama 3 hari. Demi menciptakan keteraturan dan pelaksanaan kegiatan yang sistematis maka disusun time schedule kegiatan sebagaimana terlampir I.

Keterangan :
1.Pelaksanaan persentasi Kompetisi Karya Ilmiah Kealaman ( Lingkungan) pada hari ahad tanggal 8 Maret 2009.di Basecam W@PALHI Jepara.
2.Pelaksanaan siosialisasi linngkungan dan Pengajian Tgl 05 Maret 2008 di Desa Dudakawu.
3.Pelaksanaan Seminar, pemutaran film documenter serta analisis film dan Lomba Frusiking dilaksanakan di kampus INISNU pada Tgl 13-14 Maret 2008.
4.Adapun pelaksanaan penghijauan pada Tgl 15-15 Maret 2008 di Desa Dudakawu Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara.

DESKRIPSI KEGIATAN
1.Pengajian
Dalam proses kehidupan, manusia membutuhkan siraman rohani untuk membasahi hati dan jiwa yang telah kering oleh kehidupan modern yang serba materialis, hedonis dan profan. Siraman tersebut bisa berwujud forum keagamaan yang berisi petuah ataupun mauidzoh seperti pengajian, tentang keagamaan dan keimanan. Perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan mempunyai posisi yang sangat strategis dalam mentransformasikan nilai-nilai keagamaan dalam rangka membentuk watak dan perilaku yang santun, beradab dan beragama. W@PALHI INSNU Jepara mencoba memfasilitasi implementasi peran tersebut dengan menyelenggarakan Pengajian dan sosialisasi kepada masyarakat yang dilaksanakan dengan ketentuan sebangai berikut :
Hari, tanggal : Kamis, 05 Maret 2009
Waktu : 18.30 WIB -selesai
Tempat : Desa Dudakawu Kec. Kembang Kab. Jepara
Peserta : Anggota W@PALHI Jepara dan masyarakat Sekitar (Umum)
Tema : “Meningkatkan Iman dan Pengetahuan Sebagai Benteng Diri Dalam Kehidupan Modern”
Nara Sumber : Muhammad Abdul Wahab Al-Hafid S.Sos I.
(pengasuh pondok pesantren Darut Ta’lim Bangsri)
2.Seminar Kealaman
Disini peran mahasiswa pecinta alam sangat strategis karena didalamnya ada nilai-nilai ideal kemahasiswaan yang sanggup mencoba mengevaluasi kondisi-kondisi lingkungan akibat dari eksploitasi sumber daya alam yang ada sehingga akan menjadi sebuah gerakan yang utuh sebagai gerakan mencintai lingkungan dan kecenderungan merusak menjadi gerakan yang populis dalam berbagai kebijakan pengelolaan sumber daya alam yang seimbang antara eksploitasi dengan konservasi. Maka dengan Instrument tersebut W@PALHI dalam kegiatan penghijauan lereng muria IV berusaha untuk mengilhami, peka dan peduli terhadap Alam. Maka pada kesempatan ini W@PALHI mengadakan seminar kealaman ini Sebagai Langkah kongkrit untuk mengkaji secara intens dan mendalam. Penjelasan detail kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :
Hari, tanggal : Kamis, 13 Maret 2009
Waktu : Pukul 08.00-12.00 WIB
Tempat : Ruang Auditorium Lt.3 Kampus INISNU Jepara
Peserta : 1. Pecinta ALam Perguruan Tinggi se-Jawa Tengah
2. Mapala dan Opala se-Jepara
3. Pelajar SMA/MA se-Jepara
4. Masyarakat

3.Kompetisi Karya Ilmiah Kealan ( Lingkungan )
Dalam rangka menumbuhkembangkan budaya ilmiah dikalangan Pelajar SMA/MA yang ada di Jepara, maka WAPALHI berusaha menyelenggarakan Kompetisi Karya Ilmiah Pelajar dengan detail kegiatan sebagai berikut :
Hari, tanggal : Ahad, 8 Maret 2009
Waktu : 08.30 – 14.00 WIBss
Tempat : Basecam W@PALHI Kampus INISNU Jepara
Peserta : Pelajar SAM / MA yang ada di Jepara
Tema : Peran Remaja dalam menjaga kelestarian alam
Dalam rangka memberikan pedoman pelaksanaan Kompetisi Karya Ilmiah, disusun secara tersendiri pedoman umum dan pedoman khusus sebagai petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan.

4.Lomba Frusiking
Guna menjalin tali persaudaraan antar pecinta alam yang ada di Kabupeten Jepara. W@PALHI Inisnu Jepara mengadakan Friend Match antar Pecinta ALam seluruh Kabupeten Jepara dengan detail kegiatan sebagai berikut :
Hari, tanggal : Sabtu, 14 Maret 2009
Waktu : 07.30 – 17.00 WIB
Tempat : Woll Climbing STIENU Jepara
Peserta : Pecinta Alam se-Kabupaten Jepara dan SMA/MA se-Kabupaten Jepar

5.Pemutaran Film Dokumenter dan Analisis Film
Sudah menjadi rahasia umum bahwa film dapat menjadi alat atau media yang sangat efektif dalam membentuk nalar, tingkah laku bahkan keyakinan seseorang. Dalam sebuah film, terkadang mempunyai sebuah nilai yang ingin disampaikan, namun sangat tidak banyak yang mampu menangkap pesan tersebut. Film seringkali hanya dijadikan sebagai media hiburan dan tidak mementingkan faktor nilai yang ada didalamnya. Pemutaran dan analisis film yang akan dilakukan adalah dalam rangka menangkap dan mengurai nilai-nilai tersebut dalam sebuah film untuk selanjutnya didiskusikan, dipahami, dilaksanakan dan dirasakan. Pemutaran dan analisis film dilakukan dengan ketetuan sebagai berikut :
Hari, tanggal : Sabtu, 14 Maret 2009
Waktu : 19.00 – 22.30 WIB
Tempat : Halaman Kampus INISNU Jepara
Peserta : Mahasiswa se-Kabupaten Jepara
Film Dokumenter : -Dokumenter Kegiatan- kegiatan W@PALHI
-Eksploitasi ALam Jepara
Judul Film : Population Of Global Warming

Pentas Musik
Generasi muda diera kekinian memiliki segudang potensi yang perlu dikembangkan, diantaranya adalah potensi dalam dunia seni musik. Asumsi tersebut paling tidak telah terbukti dengan banyaknua group-group musik yang ada di Jepara. Namun sayang kebanyakan belum terorganisir secara sistematis karena memiliki berbagai keterbatasan. Keterbatasan yang dimiliki tersebut seringkali membuat group musik tersebut kurang bersemangat dalam berkarya bahwa pesimis untuk maju. Dalam rangka meningkatkan hirroh (animo) para generasi muda dalam berkarya dalam bidang musik, maka akan dilaksakaan acara pentas musik yang akan diikuti oleh group-group band potensial yang ada di Kabupaten Jepara. Detail pelaksanaan acara tersebut adalah :
Hari, tanggal : Jum’at, 14 Maret 2009
Waktu : 19.30 – 23.00 WIB
Tempat : Lokasi Penghijauan IV
Peserta : 1. Bandt@ (Band of Tarbiyah) INISNU Jepara
2. Ufuk Band
3. Eling Band PMII Jepara
4. Star Band Jepara
PESERTA
Peserta Penghijauan Wahana Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup Inisnu ( W@PALHI ) Jepara diikuti oleh :
1.OPALA ( Organisasi Pecinta Alam ) se-Jawa Tengah.
2.OPALA ( Organisasi Pecinta Alam ) se-Jepara.
3.Pelajar SMA dan MA se-Kab.Jepara.
4.ORMAS yang berkompeten pada lingkungan.
5.Aktivis LSM Lingkungan.
6.PonPes Se-Kabupaten Jepara.
7.Masyarakat setempat ( Kelompok tani SRI REJEKI 8) Desa Dudakawu.

PELAKSANA
Kegiatan Penghijauan Lereng muria IV dan dengan sewrangkaian kegiatan diselenggarakan oleh Wahana Pecinta Alam dan Lingkungan Hudup Inisnu ( W@PALHI) Jepara periode 2008-2009 dengan membentuk kepanitian yang terdiri dari unsur pengurus W@PALHI dan Seluruh Anggota W@PALHI. Susunan kepanitiaan selengkapnya sebagaimana terlampir II.

DOKUMENTASI PENGHIJAUAN I, II, dan III
Dokumentasi Penghijauan lereng Muria I, II, dan III Sebagaimana terlampir V.

PENUTUP
Sebuah upaya tanpa adanya kerja sama yang harmonis dan dinamis hasilnya akan parsial dan tidak maksimal. Oleh karena itu besar harapan kami atas partisipasi banyak pihak dalam kegiatan yang akan dilaksanakan demi lancar dan suksesnya kegiatan tersebut. Semoga Tuhan yang Maha Kuasa senantiasa meridhoi dan memberi pertolongan demi suksesnya kegiatan ini, Amin.

Jepara, 17 Desember 2008
Panitia Penghijauan Lereng Muria IV
W@PALHI Jepara
Ketua Sekretaris


RIF’AN ANSORI KHABIB MUSTOFA
NIM. 127.033 NIM. 327.004

Mengetahui,
Ketua W@PALHI Jepara An. Rektor INISNU Jepara
Purek III



ANITA ATMI NINGSIH Drs. H. A. BAHROWI, TM., M. Ag.
NIM.226. 012

Lokasi Penghijaan I. II. III. dan IV Oleh WAPALHI Jepara


hasil penghijauan wapalhi









Minggu, 26 Juli 2009



Pohon adalah kehidupan
“cintai dan periharalah”

Salah satu bentuk adanya jiwa nasionalisme dapat kita wujudkan dalam bentuk semangat pelestarian lingkungtan dan semangat perjuangan dikalangan pemuda. Bila setiap orang memiliki kesadaran bahwa lingkungan sekitar merupakan bagian yang sangat penting dalam hidup, sangatlah indah dan sehat lingkungan kita. Namun demikian kata-kata yang hanya terucap tidak ada artinya tanpa jiwa nasionalisme dan perbuatan yang nyata. Demikian pemahaman yang hendak terus dibangun oleh W@PALHI sebagai Wahana Pecinta Alam yang berkiprah di Jepara.
Berbagai bencana yang melanda negara Indonesia adalah ulah dari manusia itu sendiri, namun manusia tiada menyadari hal itu, atau malah kita tau tapi dengan sengaja tetap melakukan kesalahan yang sangat fatal itu. Berbagai bencana yang terjadi adalah: Banjir bandang, Tanah longsor, Gempa bumi, Abrasi, dan bahkan bencana lain yang lebih besar yang sering kita lihat saat ini, semua itu adalah wujud dari ketidak seimbangan manusia dalam mengolah kekayaan alam yang dimilikinya.

Allah menciptakan alam semesta dan seluruh isinya untuk diberdayakan demi kemaslahatan semua makhluk, manusialah yang memotorinya. Kini manusia sering berbuat kesalahan dan memperlakukan hal yang tidak adil pada makhluk lain dan alam lingkungan untuk kepentingan hidupnya. Sering kali manusia merusak alam lingkungan yang sampai saat ini tak kunjung usai dan menyadari bahwa semua makhluk adalah ciptaan sang Khaliq. Pelestarian lingkungan hidup merupakan program yang sangat ditnggu-tunggu oleh masyarakat. Khususnya masyarakat jepara yang umumnya adalah daerah pegunungan. Sejak tahun 1997, yaitu mulai bergulir zaman krisis moneter yang ditandai dengan penebangan-penebangan hutan liar oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, karena hutan lindung yang menjadi sasaran utama telah habis, kejadian seperti ini ditambah sikap masyarakat desa yang memperluas areal untuk mendapatkan lahan pertanian yang sesuai dengan keinginanya. Pada tahun 2001 diperoleh data dari pemerintah mencapai 11,5 juta Ha, dan sekarang malah mencapai lebih dari 30-an juta Ha. Sangat memprihatinkan memang, hal itu masih saja dilakukan karena tuntutan hidup mereka yang sangat mendesak. Target mereka adalah tanah pegunungan, tanah perkebunan digarap untuk ditanami palawija, padi, dan tanaman pokok pertanian lainya.
Hutan lindung dan hutan masyarakat yang awal mula sebagai sumber mata air dan penopang bencana angin, tanah longsor, banjir-sudah berfungsi lagi.Saat ini bencana semakin marak dimana-mana, meskipun jepara belum merasakan dampak yang serius, maka hal ini perlu dicegah sebelum hal ini berakibat yang sangat fatal. Kondisi sekarang yang semakin parah, membuat semua pihak perlu ikut andil dalam hal usaha pelestarian lingkungan yaitu hutan lindung dan hutan masyarakat, semisal dalam penghijauan lereng muria IV yang diprogramkan setiap tahun oleh Wahana Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup INISNU (W@PALHI) Jepara.
Disamping itu perguruan tinggi adalah sebagai lembaga pendidikan di jenjang tertinggi dalam hierarki proses pendidikan formal, mempunyai tanggung jawab yang besar dalam menumbuh-dewasakan kadar intelektual, emosional dan spiritual para mahasiswa, bergumul dengan nilai-nilai kehidupan kemasyarakatan dan mengejar serta mendiseminasikan pengetahuan sebagai pengabdian bagi kemajuan masyarakat. Dalam upaya mewujudkan dan menginternalisasikan tanggung jawab tersebut, kiranya tidak cukup jika hanya mengandalkan ilmu-ilmu normatif dan teoritis yang didapatkan dari proses perkuliahan diruangan. Perlu adanya upaya praktis sebagai bekal pengalaman empiris mahasiswa sekaligus mewujudkan teori yang aplikatif dilapangan.

PARA ANGGOTA WAPALHI

Oleh : Sekretaris WAPALHI ( Eka Bakti Girindra/Dur)

organisasi yang berkompetensi didalam kepecintaalaman, W@PALHI memiliki beberapa jalur pendidikan sebagai ajang perekrutan anggota baru. Dan sebagai Salah satu bentuk rutinitas didalam pendidikan pengkaderan tersebut bertujuan untuk menerapkan idiologi keislaman dan kealaman yang tertuang didalam Ikrar Bakti W@PALHI serta meningkatkan kualitas anggota yang militant, tangguh dan memiliki wawasan kepecintaalaman demi pembekalan diri untuk menjaga kelestarian alam.

Di setiap organisasi yang bergerak dan bergelut dalam sektor kemahasiswaan adalah berkembang dan termanifestasikannya proses pembelajaran demokrasi yang terealisasi dalam bentuk kegiatan yang berbau pengkaderan, diantara tamsil yang kongkret dan merupakan sebuah keharusan yang dalam hal ini adalah PRADIKSAR. Serta tidak meninggalkan moment penting sebagai insan muslim, yaitu bulan Ramadlan, Maka dari itu kami bermaksud pula mengadakan Ramadlan Party bersamaan dengan PRADIKSAR.

PRADIKSAR bukanlah sekedar pentransferan ilmu, tetapi juga ditujukan untuk menambah ilmu ke-pecinta alam-an, guna menciptakan kesadaran hidup dan tanggung jawab menjaga amanat hubungan dengan Alam. Dan juga sebagai ajang pengkaderan, dimana hal itu sangat penting dilakukan dalam sebuah organisasi apapun guna mencetak kader penerus, sebagai pemegang tongkat estafet selanjutnya. bukan hanya itu PRADIKSAR. Dan hususnya dapat membawa Wahana Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup Inisnu ( W@PALHI ) Jepara ke arah yang lebih progresif dan kompetitif.

Selanjutnya, sebuah ajang perayaan datangnya bulan penuh hidayah, yaitu bulan Ramadlan. Maka Wahana Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup INISNU (W@PALHI) Jepara bermaksud mengadakan Ramadlan PARTY sebagai bentuk ketaqwaan terhadap tuhan YME, sebagaimana tersirat dalam Ikrar Bakti W@PALHI butir pertama. Untuk menjadikan itu sebagai forum atau media sebagai bukti untuk meningkatkan ketaqwaan dan keImanan terhadap sang kholiq. Dan juga Sebagai penjaga rasa kekeluargaan antara pengurus, anggota, sekaligus mahasiswa baru maupun lama di INISNU.

Berangkat dari hal itulah Wahana Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup INISNU (W@PALHI) selama hampir Sebelas tahun, organisasi ini berkiprah dalam menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup di Jepara, sebagai komunitas intelektual kampus dan juga sebagai komunitas yang berusaha untuk mengerti bagaimana manusia sebagai kholifah fi al-Ardl itu bertugas sebagaimana mestinya, bukan hanya mahluk penikmat alam tapi juga mahluk yang peduli terhadap lingkungan.

Dalam usaha kearah yang lebih baik, maka wapalhi perlu menjaga rutinitas sebagai kultur yang telah di jalankan selama kurang lebih sampai sekarang Periode XI. membangun barisan Mahasiswa sebagai wahana yang berbasis kampus, yang dimana usaha tersebut harus dilaksanakan terus menerus sebagai bentuk W@PALHI untuk mempertahankan Ke-Eksistensian-nya di lingkup Mahasiswa hususnya dan di masyarakat Jepara pada umumnya.
Kegiatan dialam terbuka saat ini semakin banyak digemari terutama kalangan muda dan Mahasiswa, di tandai dengan bermunculnnya berbagai kelompok pecinta alam di berbagai tempat, yang secara otomatis menaikan intensitas kegiatan yang berorientasi dengan alam terbuka. Tingginya animo masyarakat terhadap kegiatan petualangan seperti mendaki gunung, memanjat tebing atau menelusuri gua,




salam lestari bagi anak rimba yg ad d mn2?